Jejak-jejak Di Pantai Zaman

~The Footprints of Time~

PERIHAL HATI TERKENA TOKSIK

TOXIC @ racun adalah berbahaya untuk manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Sewaktu alam ini diciptakan racun memang wujud dalam lingkungan manusia, tetapi tidak mendatangkan bahaya karena ia berada dalam kadar yang seimbang dan ditempatnya. Ia wujud dan punya peranan tertentu yang Allah telah tetapkan. 

Kalau alam semesta tidak bisa diracuni lantaran mahu menjaga kesegaran dan keceriaan hidupan darat dan laut, maka hati manusia pun perlu dijagai supaya tiada unsur asing meracuninya karena hati itu laksana kaca. Ia perlu dibelai dan digilap cermat agar berkilau untuk menjadi bekas dan wadah bagi mengisi nur dan tempat menerima hidayah Alllah SWT. Oleh itu hati harus sentiasa bening dan jangan dikeruhkan. Hati yang diumpamakan cermin punyai sifat pantulan nur atau cahaya. Ia bisa menyerap dengan kuat pantulan hidayah Allah bergantung kepada keruh atau jernihnya hati kita. Hati yang penuh noda dan dosa menjadi kelabu malap, malah mungkin hitam legam metalik, lantaran titik-titik hitam yang telah bersatu mengelamkan jiwa. Jiwa yang kelam bagaikan semut-semut hitam yang berjalan di atas marmar hitam dalam gelap gelita malam tiada bulan dan bintang. Obor penyuluh sudah terpadam, mana mungkin siBingung bisa berjalan lurus ke destinasi dan pasti sampai dengan selamat tanpa tersandung masuk longkang maksiat.

Manusia yang berhati gelap@kelam@muram tidak tertarik kepada membuat kebaikan  dan kebajikan. Akan tetapi ia sangat terpukau dengan ajakan nista dan maksiat. Langkah kakinya maksiat; tutur katanya keji; makan minumnya haram dan halal berbaur tanpa had lagi. Ia melihat agama sebagai penghalang besar nafsu serakahnya untuk merasa sepuas nikmat duniawi. Jadi jenis hati yang macam ini - keruh dan zulumat memang selalu terpegun dengan lampu neon berbanding obor kebenaran dan ketaqwaan. Justeru hati yang sebegini tak mudah menerima nasihat; tidak juga mampu menyerap peringatan dan arahan Allah. 


Hati yang sentiasa jaga dan sedar adalah hati yang bening. Ia peka kepada sebarang penyimpangan dan keteledoran. Kalau tergelincir cepat-cepat ia terjaga dan terus lantas memperbaiki diri dan bertaubat, karena tidak ada sesiapapun yang sunyi daripada terkena  lintasan dan  tempiasan maksiat. Namun ia tidak terus terusan membiarkan dirinya dijual oleh syaitan. 


Para alim menyebut beberapa perkara yang menyebabkan hati diracuni dan menjadi rosak serta sukar untuk ditembusi nasihat :-
  • bercakap berlebihan daripada keperluan
  • memandang berlebihan [pandangan maksiat]
  • berinteraksi berlebihan [bukan atas sebab-sebab yang diharuskan] terutamanya menerusi media moden ie. facebook, twitter, telefon bimbit dll. 
  • makan dan minum berlebihan [badan & minda jadi malas@mengantuk dan fikiran tidak cerdas].
  • tidur berlebihan [masa terbuang sia-sia] sebab letih berjaga malam tanpa  sebab yang munasabah. 
Lima perkara di atas adalah toksik yang memamah kebaikan manusia. Bahan toksik yang paling teruk adalah datangnya dari lidah yang tidak tahu duduk diam, menceceh dan membebel tidak tahu hujung pangkal. Inilah yang dikatakan bercakap overlimit. Matanya pula macam spotlight terbeliak menjilat setiap susuk yang lalu di hadapannya termasuk bahan porno yang mudah dilanggani. Bila berinteraksi tak kira siapa lagi sama ada mahram atau tidak, macam jentolak menyodok habis apa yang ada di sekeliling - tidak hirau apakah hubungan itu wajar dan diharuskan agama. Itu belum dihitung lagi tajuk bicara - mungkin daripada perkara paling picisan hingga kepada subjek paling tidak berguna dan tiada nilai pahala. Sebab itulah para alim memperingatkan kita bahawa bencana terbesar yang menimpa seseorang  di dunia adalah lidah dan kemaluan; bukan tsunami juga bukan kebocoran reaktor nuklear. Kalau ditenggelami ombak tsunami atau terkena radioaktif, kesan maksimumnya adalah maut. Akan tetapi sekiranya ditenggelami kesedapan lidah berbicara serta keseronokan melayani syahwat haiwani tak kenal tempat halal@haram - akibatnya seluruh jasad menjadi toksik layak untuk bakaran api neraka. 

Manusia harus tahu tegakkan keseimbangan dalam hidupnya. Jadi sesiapa saja yang hidup atas prinsip Islam yang benar dan adil, bermakna ia adalah insan yang pintar dan punya pandangan hidup yang berhikmah. Hatinya tidak ditumpulkan oleh tidur  lama dan panjang; makan minum yang sembrono kenyang yang memandomkan aqal; mata yang liar menghitamkan fikiran; banyak berkata-kata menambah beban dusta dan kesilapan. Walhasil, kesemuanya ini akan menyebabkan hati menjadi toxicated walaupun jauh beribu batu dari Fukushima. 


Mangsa Fukushima sudah tentu berdepan dengan maut jika terlalu terdedah kepada tahap radioaktif yang tinggi. Perkara ini sangat diserami dan ditakuti manusia, malangnya jarang-jarang sangat orang jom heboh bila ramai manusia tenggelam dalam toksik maksiat yang menggelapkan jiwa dan nurani, karena jasad mereka  tidak cacat dan tidak perlu rawatan fizikal apa-apa. Namun merekalah oknum-oknum yang menjadi pembawa penyakit-penyakit masyarakat yang berbahaya - bisa merobohkan fabrik sosial yang tidak dikepung oleh tarbiyah Islamiyah dan perlahannya gerak kerja amar makruf nahi mungkar.


Wallahualam


20 Mac 2011








ISLAM IS A WAY OF LIFE VS ISLAM IS AWAY OF LIFE

ISLAM IS A WAY OF LIFE means, Islam is fully adopted as the only creed and the complete code of life. Stemmed from our vivid  understanding and very choice of submission unto Allah SWT, the god of all the worlds, man has no other choices but to render total surrender unto Allah to prove his sincerity in the oneness of god. Otherwise he will be deemed kufr as all his doings are contrary to his pledge of obedience.


Allah most exalted will be most pleased should His servants are ever willingly and without compulsion and coercion bring their knees to the floor and rest their foreheads in coolness in front of Him. Life  mundane is to be made useful, filled with good deeds at the same time upholding the banner of Islam while He gives us this worldly time to collect thawab to make our way to paradise. 


ISLAM IS AWAY OF LIFE means, Islam is rejected partially or in toto from all aspects and domains of life. This is because man regarded it as nuisance since he takes it as something disturbing and foresaking his quest of lust.  Islam as ad Deen advocates mankind to enjoin good and forbid evil. EVIL is all around us and aggressively promoted by satan. So man of faith will have to work extra hard and continuously supervising and overseeing himself to pursue the path of God and not to let himself fall into the pits and traps of satan laknatullah. The pits and traps are many and uncountable. Wealth, destitute, health, illness, power@authority, social status, women, offsprings and all sorts of other worldly gains are detrimental to the healthiness of our Deen or Islamic practices, provided that  it is guided by the virtues of  ISLAM consistently throughout our life. 


The way forward to maintain our creedence and to sustain Islamic values is to be educated and knowledgeable in entirety about ISLAM as the complete code of life. In short, we really need a holistic Islamic education to spawn Godly values in the hearts of mankind.  This is the prerequisites of becoming a true Muslim, or else will be thinking that we are one but in the eyes of Allah we are not, just because we are astray from the very basic tenets of Islam. Islam is simple BUT do not try to make it any simpler. To simplify is not our business but to realise Islam and make it our lifetime lifestyle is our business! He who does not seek Allah's pleasure is void of His pardon and mardhotillah in hereafter. 


Having said that, what is of paramount  importance now is to ponder seriously, whether we are on the right path to jannah OR are we on the right track to hellfire??? 


Come on...maximize the usage of our intellectual faculty and thinking capacity and be sincere to ourselves.. ask these questions,  "Are we Muslims?  Do we love our prophet SAW? And do we truly accept Allah as our sole Deity and nothing else but Him?" Upon acceptance, what do we do next to sustain our integrity as genuine and pious Muslims modeled by Prophet SAW.


Period
7 March 2011

MENGURUSKAN BADAN VS MENGGEMUKKAN IMAN

Masyarakat kontemporer begitu peka terhadap kesihatan badan mereka. Begitu jugalah terhadap penampilan wajah dan fesyen rambut mesti mengikut trend perdana yang terhasil daripada gedung-gedung ternama dan jenama besar di kota metropolitan Paris, London, New York dan lainnya. 

Sekarang ini zaman anak muda menggilai fesyen rambut terpacak macam muncung burung tiruk atau duri landak. Daripada sekecil-kecil anak umur 5 tahun  tadika sehingga kepada penjawat awam @ swasta menggayakan rambut ala cacak macam tiang pagar. Gedung-gedung besar ternama tersebut adalah merupakan dynamo menjana arus perdana tempatan dalam kehidupan anak-anak muda dan dewasa Muslim. Jati diri Muslim entah tercicir di mana? Mungkin telah ditelan asap tamaddun Barat  karena tersilau mata oleh tradisi besar mereka yang tampak hebat yang diistilahkan moden dan maju. 

Gaya langsing tubuh badan ala konfigurasi botol CoCa cOLa pula digemari oleh para perawan dan semua wanita yang sensitif akan bentuk dan berat badan masing-masing. Setiap hari bila terjaga bangun pagi, papan mizan mesti dipijak dulu untuk  melihat dan merekod berat badan agar minda tidak stressss lantaran terdapat tanda-tanda kegemukan. Ukuran lilit 3P amat dijagai supaya terurus agar tidak membentuk puah pir ranum bagi kaum wanita dan rupa nangka boyak untuk lelaki. Bagaimana Islam menanggapi isu kesihatan jasadi adalah suatu persoalan pokok yang perlu dikupas dengan jelas. Pertama-tama kita perlu bertanya beberapa isu penting :
  •   apakah hak badan ke atas diri kita? 
  •   badan yang sihat,  tegap/tampan/langsing digunakan untuk apa?
  •   perawakan yang menarik dan kemas untuk menawan siapa?
Islam memerlukan pemuda dan pemudi serta seluruh pendokong Deen yang sihat dan kuat tubuh badan, bukan lembik macam papedom masuk angin. Justeru badan kita mempunyai hak ke atas diri kita supaya dijagai dan diberi makanan serta minuman yang halalan toiyiban. Kemudian badan mestilah pula dicergaskan dengan riadah secukupnya sepanjang kehidupan. Selepas itu badan yang sihat dan tegap itu dipergunakan untuk berubudiyah kepada Allah SWT secara total di sepanjang perjalanan hidup menuju akhirat. Lantas seterusnya perawakan dan watak yang hebat menarik dan karimah pula digunakan bagi melaksanakan tuntutan mengajak orang lain yang berada di sekeliling kehidupan kita untuk beriman dan mentaati  Allah dan mendapat mardhotillah. 

Ayuh! Sukatlah berat badan anda dan pada masa yang sama ukurlah pula apakah timbangan iman dan ibadah anda. Gemukkah ia atau kurus muluskah dia? Seandainya kurus mulus   macam ikan tamban kering, apakah perancangan kita? Jangan hanya asyik melihat tubuh, tetapi lihatlah juga apa yang tubuh telah lakukan dan buat sepanjang hayat yang Allah pinjamkan dan setiap 24 jam bagi hari-hari yang berikutnya kita berada di bumi Allah ini. Mihrab kita berada di mana-mana saja -  rumah, kantor, ladang, sekolah, taman rekreasi, pantai, dusun, bendang, huma, pesawat hatta setiap yang bernama ruang @ space ciptaan Allah SWT. Apakah Allah telah redha dan puas hati dengan ubudiyah serta kerja-kerja Islam kita? Atau kita laksana manusia yang Allah gambarkan dalam Surah at -Takaathur yang sibuk berlemus mengaut kekayaan dan harta dunia dan melupai taklif rabbani iaitu mengajak manusia berbuat kebajikan@makruf dan mencegah kemaksiatan dan kemungkaran. Jadi kalau kita selalu sibuk melaksanakan kerja-kerja ini, jangan risaulah tubuh badan insyAllah tetap langsing dan tegap menarik dan terhindar daripada penyakit zahir dan batin. Karena banyak lemak di pinggang, perut, pinggul, peha akan terbakar bersama terbakarnya maksiat dan mungkar yang terkena sentuhan para dai'e dan dai'eyah yang rakus mencari pahala dan nikmat syurgawi.


Kebangkitan manusia selepas tidur yang lama dalam kubur adalah penantian selama 40 tahun masa akhirat sangat melelahkan dan diselubungi ketakutan yang amat. Sambil berdiri bogel mendongak ke langit menanti hisab di mizan, masing-masing tidak terlintas di hati hendak melihat ke bawah atau kiri kanan karena kecut, kaget dan moyok takut kepada hasil timbangan kegiatan/kerja/aktiviti duniawi dahulu. Allah SWT tidak ukur lilit mana-mana bahagian badan kita. DIA hanya menilai perkara berikut:-


1.  fikrah Islam - sama ada sahih dan salimah
2.  ibadah - sahihah tanpa bida'ah
3.  harta/kekayaan - diinfaq dan dibelanjakan untuk pembangunan Islam dan kemaslahatan      
     ummah.
4.  badan dan jiwa - digunakan untuk dakwah dan tarbiyah diri sendiri, ahli keluarga, anggota
     masyarakat yang berinteraksi dengan kita secara langsung atau tidak langsung.


Justeru walaupun wajah kita cantik, tampan dan menawan dengan konfigurasi yang cukup hebat lantaran peka dan selalu jaga diet dan riadhah, statistik komponen ini tidak termasuk dalam final CgPa semester akhir hayat kehidupan. Aduhai jagalah badan dan jagalah iman dan amalan Islami kita. Mudah-mudahan sejahteralah kehidupan di sana!

Nah... fikir-fikirkan. Wallahu'alam.

1 Mac 2011